July, 07 2023
Jakarta - Pada APNIC 55 yang lalu, proposal policy 147 tentang “historical resource management” atau manajemen sumber daya historis sudah disepakati dan menunggu panggilan terakhir sebelum dapat diimplementasikan. Secara umum berikut isi dari kebijakan tersebut:
Sesuai dengan resolusi APNIC EC pada tanggal 22 Februari 2022, seluruh pemegang sumber daya historis di wilayah APNIC harus menjadi anggota atau non-anggota sebelum 1 Januari 2023 agar dapat memelihara registrasi dari sumber daya yang mereka pegang. Jika tidak, maka sumber daya historis tidak akan dipublikasikan lagi dalam data Whois APNIC dan sumber daya tersebut akan berubah status menjadi “reserved” atau cadangan. Yang artinya semua sumber daya ini secara otomatis akan ditambahkan ke AS0 (tidak dirutekan).
Namun mengingat kebutuhan alamat IPv4 yang terus berlanjut, maka diperlukan cara alternatif agar sumber daya IPv4 historis ini dapat digunakan atau diklaim untuk organisasi lain yang membutuhkannya. Pemegang asli dapat mengklaimnya kembali sumber daya tersebut dengan menunjukkan alasan yang sah, terutama pada saat ketika APNIC gagal menghubungi mereka karena alasan apa pun. Sebuah contoh yang sah yaitu ketika pemegang benar-benar menggunakannya secara internal sesuai dengan ketentuan RFC1918, namun sumber daya tersebut tidak pernah dirutekan.
Secara umum kebijakan yang baru adalah:
“Pemegang dapat mengklaim ulang sumber daya historis dalam rentang 12 bulan sejak tanggal sumber daya itu berstatus menjadi “reserve”. Setelah 12 bulan, sumber daya ini akan berubah menjadi “free pool” yang siap untuk pendelegasian ulang. Sumber daya historis apa pun yang sudah berstatus sebagai “reserved” atau yang telah diklaim kembali oleh APNIC karena adanya proses penutupan akun akan kehilangan status sebagai "historical" dan akan menjadi sumber daya "current" yang bisa digunakan untuk pendelegasian ulang.”
Kontributor: Aris C. Risdianto
Sumber referensi:
https://www.apnic.net/wp-content/uploads/2023/02/prop-147-v004.txt